THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Senin, 13 Oktober 2008

cKranG lBUraN uDAh LwT ... tRUs McuK sKUL dE ...

hmmmmpHHHHHHHH ...
Bagi tmen2 yG gE sKUl sLMT bRgBUng dE dGN tmeN2 Skul LAen Na ..

N mET jgA nGAdePIn TuGAS2, Ulangn ..
PkoK nA Yg gT2 De ...

g tRASa iaAAA ..
liBUran NTu Cpet BgET ...

oEA ...
tMEn2 MEt BacK tO sCHooL iaAAaaa ...
^_^ ...

Minggu, 28 September 2008

Makna Sumpah Pemuda

Nama Indonesia adalah sebuah sejarah panjang dari masyarakat kita, ia muncul sebagai perekat yang mempersatukan seluruh komponen masyarakat guna ke luar dari belenggu penjajahan untuk menggapai kemerdekaan.

Masyarakat Indonesia terdiri dari individu. Individu yang memiliki latar belakang agama dan suku yang berbeda. Ratusan suku tersebar dari Sabang hingga Marauke. Tiap-tiap suku memiliki ciri yang berbeda namun juga memiliki beberapa kesamaan. Kesamaan-kesamaan inilah yang menjadi landasan identitas nasional.

Indonesia sebagai identitas nasional. Ketika para pemuda mengikrarkan sebuah sumpah yang dikenal dengan Nama Sumpah Pemuda di dalamnya nama Indonesia dipakai sebagai perekat atau identitas pemersatu seluruh komponen pemuda dari berbagai suku dan agama untuk memperjuangkan sebuah tanah air, bangsa dan bahasa yang satu yakni Indonesia.

Kalau kita lihat isi dari Sumpah Pemuda adalah bahwa para pemuda dan pemudi Indonesia menyatakan satu tekadnya dalam bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia, berbangsa yang satu bangsa Indonesia dan menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia. Dari isi Sumpah Pemuda ini dapat disimpulkan bahwa kata Indonesia sudah digunakan secara lugas dan tegas untuk menunjukkan identitas nasional yakni tanah air Indonesia, bangsa Indonesia dan bahasa Indonesia.

Dengan nama Indonesia segala keanekaragaman suku, budaya, bahasa, dan agama menjadikan kita untuk saling bergandengan tangan mengisi kemerdekaan dan menjaga keutuhan bangsa.

Makna Puasa

Dalam al-Quran, kata-kata puasa memakai kata bahasa Arab dari akar kata sha-wa-ma yang secara kebahasaan mencakup arti: menahan, berhenti atau diam, tidak melakukan aktifitas. Kuda yang berhenti berjalan disebut dalam bahasa Arab dengan faras shâim. Manusia yang berupaya menahan diri dari kegiatan apapun kegiatannya disebut al-insân shâim (orang itu berpuasa). Namun dalam pengertian Syariah, al-shiyâm hanya digunakan dalam pengertian menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan seks dari terbit matahari sampai terbenamnya matahari.

Secara Syariah, puasa berarti menahan diri untuk tidak makan, minum dan hubungan seks, namun hakekatnya puasa adalah upaya menahan dan mengendalikan diri. Oleh karenanya semestinya kegiatan yang harus dibatasi selama melakukan puasa mencakup pembatasan atas seluruh anggota tubuh bahkan hati dan pikiran dari melakukan segala macam dosa, baik yang kecil maupun yang besar. Itulah maka Rasulullah s.a.w: ”Betapa banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan apa-apa melainkan hanya mendapatkan lapar dan haus”. Hal itu karena ketika berpuasa tidak mampu mengendalikan hawa nafsu.